BERITA TERBARU

STIKes Akbidyo rutin menggelar penguatan Soft Skill mahasiswa melalui pendidikan holistik, Jumat (17/11/2023). Kegiatan yang dihelat setiap Jumat pada Minggu ketiga ini melibatkan seluruh civitas akademika dan masyarakat.

STIKes Akbidyo meriah dengan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat soft skill mahasiswa. Kegiatan ini melibatkan seluruh civitas akademika dan masyarakat umum.

Berikut adalah rangkaian kegiatan yang berlangsung hari Jumat 17 November 2023:

Senam Pagi Bersama

Di pagi hari, kegiatan diawali senam pagi bersama dengan instruktur senam Lina Nasriati. Mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidikan STIKes Akbidyo tanpa sekat bergabung melakukan senam bersama. Tujuannya untuk menyehatkan tubuh dan membangkitkan energi positif sehingga tetap bugar meski dipenuhi aktivitas.

Edukasi Anti Kekerasan Seksual

Edukasi Anti Kekerasan Seksual oleh Tim Satgas PPKS STIKes Akbidyo. Sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman dan inklusif, kegiatan edukasi anti kekerasan seksual digelar di berbagai titik kampus. Mahasiswa diajak untuk lebih memahami isu ini dan diharapkan dapat menjadi bekal dalam mengedukasi masyarakat.

Adapun narasumber acara Edukasi Anti Kekerasan Seksual disampaikan oleh Satgas PPKS Istri Bartini, SSiT, MPH, unsur dosen Muhammad Muslim, MT dan Mahasiswa atas nama Peronika dari Prodi S1 Kebidanan.

Bimbingan Akademik Mahasiswa

Dosen di semua program studi di STIKes Akbidyo memberikan bimbingan akademik kepada mahasiswa, membuka ruang untuk berdiskusi tentang tujuan akademis, tantangan belajar, dan langkah-langkah pengembangan diri.

Pendalaman Iman

Pendalaman Iman oleh Pemuka Agama. Pentingnya keberagaman keyakinan diakui melalui kegiatan pendalaman iman yang dipimpin oleh pemuka agama dari berbagai denominasi. Mahasiswa diberi kesempatan untuk memperdalam pemahaman spiritual mereka. Kegiatan ini menghadirkan Penyuluh Agama Kristen, Suyanto, S.PAK.

Selanjutnya, Penyuluh Agama Islam, Wahyu Sinangsih, S.Kom.I dan Penyuluh Agama Hindu dari Kemenag Bantul, I Gede Swardana.

Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan

Unit Kegiatan Mahasiswa, Roterect Akbidyo, yang diketuai oleh Juwitawati dari Prodi DIII Kebidanan dan Cindy Alberta dari Prodi S1 Kebidanan, turut menggelar kegiatan donor darah dan pemeriksaan kesehatan (cek gula darah, kolesterol, tekanan darah).

Masyarakat umum juga diundang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis dan donor darah bekerjasama dengan PMI cabang Bantul. Inisiatif ini menunjukkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan sosial yang dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat.

Dosen pendamping UKM, Istri Bartini, S.SiT., MPH dan Drs. Teguh Budi Prasetya, M.Si, kompak menyampaikan bahwa kegiatan ini didukung oleh STIKes Akbidyo dan Rotary Club of Jakarta Gambir. Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STIKes Akbidyo, Dr. Fitriani Mediastuti, S.Si., M.Kes, mengatakan berbagai kegiatan yang dihelat lembaganya, mahasiswa diharapkan mampu tumbuh menjadi individu yang kreatif, terampil berkolaborasi, dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata setelah lulus," katanya.

Menurutnya, penguatan soft skill bagi mahasiswa menjadi langkah awal untuk membentuk mahasiswa yang lebih tangguh dan berdaya saing. "Dengan berbagai kegiatan yang melibatkan aspek kesehatan, pendidikan, dan sosial, STIKes Akbidyo terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman. Mendukung pertumbuhan holistik mahasiswa. Dan, berkontribusi positif terhadap masyarakat," pungkas Fitriani.

Pewarta/Editor : Mukhlisin Mustofa

Sumber: jogja.expost.co.id

Baca Selengkapnya

Oleh : Dr. Fitriani Mediastuti, S.Si., M.Kes, Dkk.

Perkawinan anak merupakan masalah serius yang masih menghantui Indonesia, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa perkawinan anak mengalami peningkatan di beberapa provinsi, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama dengan provinsi Sulawesi Barat, Bengkulu, Maluku, dan DKI Jakarta. Di DIY sendiri, Kabupaten Sleman menjadi sorotan dengan angka dispensasi nikah tertinggi pada tahun 2022, mencapai 238 orang, yang jauh melebihi angka di kabupaten/kota sekitarnya.

Kondisi ini tentu mengkhawatirkan, mengingat dampak kompleks dari perkawinan anak. Dampaknya dirasakan di berbagai bidang, mulai dari pendidikan yang terhambat, kesehatan anak yang terancam, hingga ketahanan ekonomi keluarga yang terganggu. Perceraian, pola asuh yang tidak tepat, hingga kekerasan dalam rumah tangga, semuanya merupakan buntut dari perkawinan anak yang terlalu dini. Oleh karena itu, langkah pencegahan menjadi sangat penting untuk membentuk masa depan gemilang bagi generasi muda.

Dalam hal ini, Program Ayo Dukung Sleman Keren menjadi harapan bagi masyarakat Kabupaten Sleman. Program inovatif ini merupakan hasil integrasi antara Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Akbidyo dan Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman. Dengan dukungan dari Matching Fund Kedaireka Kemenristekdikti, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran keluarga dalam menyiapkan anak secara sehat dan berencana, serta memahami dampak buruk dari perkawinan anak.

Pemerintah Kabupaten Sleman telah melakukan upaya nyata melalui pembentukan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA). PUSPAGA menjadi pusat kegiatan preventif dan promotif dalam perlindungan perempuan dan anak. Layanan konseling, penyuluhan, informasi, dan kelas parenting di PUSPAGA telah memberikan manfaat bagi masyarakat. Namun, tantangan masih ada, terutama dalam menjangkau wilayah yang belum terpapar program ini karena keterbatasan sumber daya.

Dalam konteks ini, dukungan dari STIKes Akbidyo dan Dinas P3AP2KB menjadi sinergi yang membawa harapan baru. Program Ayo Dukung Sleman Keren memberikan penguatan pada orang tua dalam mengasuh dan menyiapkan anak-anak secara lebih baik. Selain itu, program ini memberikan edukasi tentang peran orang tua dalam pengasuhan anak sesuai dengan usia dan pentingnya kesehatan reproduksi serta pendewasaan usia perkawinan.

Program ini juga memberikan perhatian khusus pada orang tua yang memiliki riwayat menikah dini. Dengan memberikan dukungan dan penguatan, mata rantai perkawinan dini dapat terputus, dan kesadaran keluarga tentang pentingnya menyiapkan anak secara matang dapat meningkat.

Pencegahan perkawinan anak adalah tugas bersama. Pemerintah, masyarakat, Perguruan Tinggi, dan berbagai stakeholder terkait harus berkolaborasi untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, seruan berbagai tokoh masyarakat juga menjadi kunci dalam mendukung program-program seperti "Program Ayo Dukung Sleman Keren."

Tentu saja, peran keluarga menjadi hal utama dalam pencegahan perkawinan anak. Keluarga memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakter anak-anak yang baik dan mengarahkan mereka menuju masa depan yang lebih baik. Dengan dukungan yang baik dari keluarga, remaja akan memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang positif dalam ilmu dan iman.

Kita semua berada dalam peran penting untuk mendukung dan mengkampanyekan "Stop Perkawinan Anak, Ayo Dukung Sleman Keren!" Bersama, kita dapat menciptakan perubahan positif dalam perlindungan anak dan membentuk masa depan gemilang bagi generasi mendatang.

Penulis adalah Tim Pengusul Kedaireka yang diketuai oleh Dr. Fitriani Mediastuti, S.Si., M.Kes (Dosen STIKes Akbidyo Yogyakarta), dan Anggota: Dr. Retno Heru Setyorini, SST.Keb., MPH (Dosen STIKes Akbidyo Yogyakarta), Ir. Sri Sugiharti, M.Kes (BRIN), dan Urip Tri Wijayanti, S.Sos., MPA (BRIN). Kolaborasi tim ini menjadi kekuatan dalam menghadirkan inovasi dalam pencegahan perkawinan anak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Akbidyo mengadakan kuliah umum dengan tema “Mempersiapkan Kesehatan Mental Mahasiswa Agar Mampu Menjadi Tenaga Kesehatan yang Siap Bersaing Secara Global” pada Kamis, 26 Oktober 2023 di Hotel Pandanaran Prawirotaman Yogyakarta. Kuliah umum ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mahasiswa kesehatan tentang pentingnya kesehatan mental bagi prestasi, kualitas hidup, dan profesionalisme mereka.

Dengan menghadirkan pembicara dr. Ida Rochmawati, M.Sc., Sp.KJ (K), Dokter Spesialis Kejiwaan yang berpengalaman di RSUD Wonosari dan PKU Muhammadiyah Wonosari Yogyakarta, Konsultan Psikiatri Komunitas, dan Pegiat Media Sosial. Dalam kuliah umum ini, dr. Ida Rochmawati membagikan tips dan strategi untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang sering dialami oleh mahasiswa, seperti stres, depresi, kecemasan, dan gangguan tidur. Ia juga menekankan pentingnya memiliki sikap positif, motivasi, dan dukungan sosial untuk menghadapi tantangan global di bidang kesehatan.

Kuliah umum ini merupakan salah satu upaya STIKes Akbidyo untuk memberikan pendidikan holistik kepada mahasiswa agar mereka tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga kesehatan mental yang baik. Dengan demikian, mahasiswa STIKes Akbidyo diharapkan dapat menjadi tenaga kesehatan yang Profesional, Kompeten, dan siap bersaing secara global.

Baca Selengkapnya

Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) menjadi lambang inovasi dalam komunitas mahasiswa, sebuah inisiatif dinamis yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan dan Studi di bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (sekarang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi). Program visioner ini tidak hanya membudidayakan aktivitas kewirausahaan tetapi juga mengembangkan bakat kreatif mahasiswa.

Di pusat usaha PKM-K adalah komitmen untuk menciptakan gagasan bisnis yang mengatasi kebutuhan masyarakat, dengan menekankan penciptaan komoditas unik sekaligus membuka jalan bagi kewirausahaan berorientasi profit. Di garis depan upaya ini adalah tim dari STIKes Akbidyo, yang ciptaannya, Permen Jelly Morni, mencerminkan inti kewirausahaan yang inovatif. Permen Jelly Morni adalah  permen yang menggabungkan rasa Tamarindus Indica (Asam Jawa) ke dalam permen jelly. Di balik rasanya yang lezat, permen manis ini memiliki kandungan vitamin C, A, dan B1 yang kaya. Formulasinya yang unik tidak hanya untuk rasa manis semata, tetapi juga dengan pendekatan khasiat kesehatan, yaitu mengatasi rasa mual selama kehamilan dan mabuk perjalanan.

Dibuat dari 100% asam Jawa asli, gelatin halal, dan gelosa, permen ini muncul bukan hanya sebagai camilan lezat tetapi juga pilihan yang sehat dan bergizi. Penekanan pada bahan halal memastikan agar dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, sejalan dengan etos inklusivitas. Daya penggerak di balik perjalanan kewirausahaan ini adalah tim mahasiswa berdedikasi, diketuai oleh Ayu Rahmah Fauziah (mahasiswa prodi D III Kebidanan). Di bawah bimbingan dosen, Ibu Kurniawati Pratiwi, S.Psi., MA, tim yang terdiri dari Nanik Rahayu, Olivia Raudhatul Janah, dan Risa Adityana (juga mahasiswa prodi D III Kebidanan), berhasil mengkreasi Permen Jelly Morni—sebuah bukti dari perpaduan kreativitas, keahlian bisnis, dan komitmen terhadap pengabdian kepada masyarakat.

Dalam karya mahasiswa ini, Permen Jelly Morni PKM-K STIKes Akbidyo berdiri tegak—sebuah perwujudan yang hidup dari kewirausahaan, inovasi, dan dedikasi untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Saat program ini terus berkembang, diharapkan dapat menjadi fondasi usaha kreatif yang akan membentuk lanskap kewirausahaan untuk tahun-tahun yang akan datang. (rel)

Baca Selengkapnya

Lihat Semua Berita

PROGRAM STUDI

DIII - Kebidanan
 
 

Lihat Profil

DIV - Manajemen Informasi Kesehatan / Rekam Medis

Lihat Profil

SI - Farmasi
 
 

Lihat Profil

SI - Profesi Kebidanan
 
 

Lihat Profil

TAUTAN

Pic

DIKTI

Pic

KEMKES RI

Pic

DINKES DIY

Pic

PIKM AKBIDYO

Pic

Sister STIKes Akbidyo

Pic

Kepegawaian STIKes Akbidyo

Pic

Penilaian Angka Kredit Dosen

Pic

LLDIKTI V

Pic

Science and Technology Index

Pic

Garba Rujukan Digital

Pic

Repositori

Pic

Anjungan Integritas Akademik Indonesia

Pic

Basis Info Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Pic

Akreditasi Jurnal Nasional

Pic

Jaringan Menulis Ilmiah Indonesia

Pic

Jurnal STIKes AKbidyo