Akbidyo Kampanye Profesi Bidan lewat Tari
08-06-2013 03:31:42

JOGJA – Sebagai bukti pentingnya profesi bidan dalam bidang kesehatan di masyarakat, Akademi Kebidanan Jogjakarta mengadakan pentas seni. Para bidan dari akademi yang beralamat di Jalan Parangtritis, Bantul ini menari di Monumen SO 1 Maret (5/6). Tarian bertema Srikandi Bidan diusung untuk menyampaikan kampanye profesi kebidanan.
Pentas seni merupakan wujud pendekatan para bidan kepada masyarakat tentang kedudukan bidan saat ini. Sebab di beberapa daerah tertinggal urusan melahirkan masih mengandalkan sosok dukun bayi sebagai dewa penolong.
Direktur Akademi Kebidanan Jogjakarta Drs Henri Soekirdi, M Kes mengungkapkan peran bidan sangat dibutuhkan. Namun hal ini kurang diimbangi dengan kesadaran masyarakat pentingnya sosok bidan. Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia beberapa waktu merupakan tertinggi di Asia dan diduga penyebabnya adalah kurang sterilnya alat penunjang untuk proses kelahiran.
”Selain itu masih kurangnya pengetahuan pentingnya melahirkan dengan benar. Sudah menjadi tugas bidan mengabdi dan melakukan pendekatan kepada masyarakat. Salah satunya dengan seni budaya,” kata Henri.
Seni dipilih dalam berkampanye karena masyarakat dan seni budaya memiliki kedekatan yang erat. Terlebih masyarakat masih menjunjung tinggi seni dan budaya mereka. Henri menambahkan dengan bidan belajar seni tari maka secara psikologis akan lebih dekat dengan masyarakat. Meski menghadirkan romantika dan dinamika yang unik namun cara ini dirasa ampuh dalam melakukan pendekatan.
”Tarian yang ditampilkan berjudul Srikandi Bidan menggambarkan perjuangan seorang bidan dalam memberikan edukasi pentingnya pengetahuan dan kesehatan dalam melahirkan,” ungkapnya.
Selain pementasan tari, dalam ajang ini juga ditampilkan paduan suara Gita Suara Arimbi dan drama musikal yang mengangkat pengabdian bidan di daerah terpencil. Acara ini juga sebagai bentuk memperingati Hari Bidan Sedunia yang jatuh pada 5 Mei 2013 dan hari jadi Ikatan Bidan Indonesia yang ke-62. (dwi/ila)