BERITA

Akbidyo Siapkan Bidan di Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar


25-02-2014 06:09:39

Akademi Kebidanan Yogyakarta sebagai institusi pendidikan tinggi dengan program studi telah terakreditasi BAN PT dengan predikat A berupaya agar bidan alumni Akademi Kebidanan Yogyakarta sebagai bidan professional dan serba biasa. Bahwa bidan alumni Akademi Kebidanan Yogyakarta bukan saja bidan yang hanya dapat menjadi bidan pelaksana dilembaga pelayanan kesehatan / kebidanan saja tetapi juga mampu sebagai pelopor pembangunan masyarakat khususnya masyarakat didaerah tertinggal, terdepan dan terluar. Hal ini sesuai dengan komitmen Akademi Kebidanan Yogyakarta didalam mensuksekan MDGs Indonesia 2015 bahwa kegiatan pelayanan kesehatan diupayakan untuk menurunkan angka kematian bayi (AKB) pada angka 23 untuk 1000 kelahiran hidup, dan menurunkan angka kematian ibu (AKI)  pada angka 102 untuk 100.000 kelahiran hidup.
Komitemen tersebut telah disepakati dalam Surat Perjanjian Kerja sama (MoU) antara Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia dengan Akademi Kebidanan Yogyakarta selama 3 tahun sejak tahun 2013 yang ditanda tangani oleh Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Ir.H. Ahmad Helmy Faishal Zaini dengan Direktur Akademi Kebidanan Yogyakrta Drs.Henri Soekirdi, MKes. Kuwajiban Akademi Kebidanan Yogyakarta mempersiapkan lulusannya untuk diangkat menjadi bidan penggerak didaerah tertinggal, terdepan dan terluar. Bahwa Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dengan program Perdesaan Sehat dengan 5 pilarnya yaitu tersedianya dokter dipuskesmas, bidan desa disetiap desa, peningkatan gizi keluarga, tersedianya sanitasi dan air bersih berupaya meningkatkan kesetaraan daerah dengan daerah lainnya di Indonesia membutuhkan bidan yang memiliki kemampuan serba biasa.
Untuk merealisasikan kerja sama tersebut setiap tahun Akademi Kebidanan Yogyakarta berkewajiban mempersiapkan bidan lulusannya untuk diangkat sebagai bidan didaerah tertinggal, terdepan dan terluar. Hal tersebut setiap tahun ditindak lanjuti dengan penanda tanganan kerja sama operasional dengan Deputi Pembinaan Sumber Daya Manusia Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal untuk menentukan target bidan yang akan ditugaskan sebagai bidan pembanguan.
Target tahun 2013 Akademi Kebidamnan Yogyakarta telah menempatkan 24 bidan lulusan tahun 2012 untuk Kabupaten Lombok Tengah NTB sebanyak 6 bidan, Lombik Timur NTB 10 bidan, Manggarai NTT 4 bidan, Solok Sumatera Barat 2 dan Pesisir Selatan Sumbar 2.
Target tahun 2014 Akademi Kebidanan Yogyakarta diwajibkan mempersiapkan 36 bidan untuk daerah tertinggal yang lain ( lokasi ditentukan kemudian).
Sehubungan dengan tugas bidan didaerah tertinggal tidak saja sebagai bidan pelasana tetapi juga sebagai bidan pengambil keputusan serta sebagai penggerak masyarakat dibidang pembangunan kesehatan, maka fungsi bidan menjadi provider, decision maker, motivator dan communication leader.
Agar lulusan mampu melaksanakan funsinya tersebut maka didalam pembelajaran Akademi Kebidanan Yogyakarta 60 % berupa pembelajaran praktek dan 40 % pembelajaran teori serta ditambah dengan pelatihan kewira usaan dan kegawat daruratan serta teknologo informasi kebidanan.
Pelaksanaan penanda tangan MoU tentang penyediaan bidan untuk daerah tertinggal, terdepan dan terluar oleh Ir.Agus Salim, MEng, Deputi Pembinaan SDM KPDT dengan Drs.Henri Soekirdi,MKes Direktur Akademi Kebidanan Yogyakarta di Hotel TopRed Jl.Pecenongan 72 Jakarta pada tanggal 19 Februari 2014.





Lihat Semua Berita