BERITA

Akbidyo Gandeng PT New Zealand: Tingkatkan Mutu Pembelajaran - Lulusan


17-04-2014 06:14:31

Untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan lulusan, akademi Kebidanan yogyakarta (Akbidyo) memperluas jaringan kerja sama dengan menggandeng Perguruan Tinggi luar negeri. Tahun ini menjajaki kerja sama dengan Whitireia Polytechnic di Wellington dan telah menjalin kesepakatan dengan Otago Polytechnic di Dunedin.
Direktur Akbidyo Drs. Henri Soekirdi, M.Kes. bersama Pemebantu Direktur I Istri Bartini, S.SiT, MPH dan dr. Linawaty, Sp.A, berada di New Zealand 5 - 10 April 2014. Naskah kesepakatan (MoU) dengan Otago Polytechnic ditandatangani Rabu (9/4) lalu di Dunedin, oleh Henri Soekirdi dan Head of Midwifery Otago Polytechnic Prof. Sally Pairman, disaksikan staf Kedubes Indonesia di New Zealand Dr. Afina Burhanudin.
"Kami berkolaborasi dengan Otago Polytechnic untuk mengembangkan teaching and learning. Sedangkan kerja sama dengan Whitireia Polytechnic segera menyusul."jelas Henri didampingi Istri Bartini, Sabtu (12/4), di Kampus Akbidyo.
Dijelaskan, Otago memiliki program Bachelor of  Midwifery (S1 Kebidanan) dan Master of Midwifery (S2 Kebidanan). Tahun depan akan membuka S3 Kebidanan. Lingkup perjanjian ini tentang kerja sama penelitian dosen, pertukaran mahasiswa, short course dosen, serta studi lanjut bagi dosen Akbidyo. Sebagai tindak lanjutnya, dalam waktu dekat Akbidyo akan mengirimkan dosen mengikuti short course dan pertukaran mahasiswa. Sedangkan tahun depan akan mengirimkan dosen untuk mengikuti pendidikan program Bachelor of Midwifery dan Master of Midwifery. Selain itu, juga mengundang Guru Besar Otago Polytechnic untuk memberi kuliah umum di Akbidyo.
Istri menambahkan, sebelum  menjalin kemitraan dengan PT asing, lebih dulu melihat tujuan, manfaat kerja sama, serta reputasi lembaga bersangkutan. Selain itu, mitra kerja harus mempunyai kompetensi yang tepat sesuai kebutuhan Akbidyo, sehingga bisa memperluas wawasan.
"Jadi tidak asal comot perguruan tinggi luar negeri untuk diajak kerja sama. Profesi bidan harus berkembang agar tak seperti katak dalam tempurung", tambahnya. (Ben)-o





Lihat Semua Berita