BERITA

Tenaga Ahli Rekam Medis, Profesi Masa Depan


11-06-2022 02:24:58

Pandemi Covid -19 menjadi salah satu penyebab disrupsi teknologi dalam pelayanan kesehatan. Protokol kesehatan yang mengharuskan jaga jarak antar personal membuka peluang semakin berkembangnya layanan kesehatan jarak jauh seperti telemedicine. 

”Layanan ini berkembang sangat pesat. Catatan salah satu aplikasi layanan konsultasi kesehatan berbasis Android, tahun 2020 terjadi lonjakan kunjungan aplikasi telemedicine 600 persen, angka yang sangat fantastis,” ujar Ketua Program Studi D4 Manajemen Informasi Kesehatan STIKes Akbidyo Yogyakarta Dra Rawi Miharti MPH, Jumat (10/6).

Sejalan dengan perkembangan teknologi layanan kesehatan kegiatan olah data kesehatan, khususnya data rekam medis pasien pada fasilitas kesehatan menuntut dukungan tenaga ahli, khususnya pengelola informasi kesehatan. Kebijakan strategis transformasi digital layanan kesehatan pada Peta Jalan Kementerian Kesehatan 2020-2024 juga menyebutkan, tahun 2024 rumah sakit di Indonesia sudah menerapkan rekam medis elektronik terintegrasi.

”Artinya, fasilitas kesehatanakan sangat membutuhkan tenaga ahli pengelola data rekam medis yang akan bekerja melaksanakan transformasi digital, yaitu mengganti metode konvensional menjadi metode digital. Ini merupakan peluang kerja besar bagi lulusan pendidikan bidang Manajemen Informasi Kesehatan, yaitu Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan atau yang lebih dikenal sebagai Tenaga Ahli Rekam Medis,” tandas Rawi Miharti.

Dijelaskan, Sarjana Terapan Rekam Medis merupakan lulusan dari pendidikan vokasi jenjang Diploma 4 dengan lama studi 8 semester bergelar Sarjana Terapan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

Menurut Rawi Miharti, Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) STIKes Akbidyo Yogyakarta yang berdiri sejak 2017, pada 2021 telah meluluskan angkatan perdananya. Prodi ini merupakan satu-satunya Prodi D4 MIK kampus swasta di DIY, dengan misi menyelenggarakan pendidikan berkualitas, menghasilkan lulusan yang mampu menguasai teori manajemen, inovatif, kreatif serta atisipatif dalam menganalisis data berbasis teknologi informasi.

Diungkapkan, peluang kerja lulusan Sarjana Terapan MIK masih sangat tinggi, mengingat profesi ini masih relatif baru dan penyelenggara pendidikan masih sangat sedikit. Data Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Manajemen Inforamsi Kesehatan Indonesia (Aptirmiki) terdapat sekitar 20 kampus di Indonesia, yang juga rata-rata relatif baru berdiri. Sedangkan jumlah rumah sakit, menurut Badan Pusat Statistik tahun 2021 terdapat 3.112 unit rumah sakit, dan belum semua tercukup tenaga Sarjana Terapan MIK. (San)





Lihat Semua Berita