'Rungkad' Bikin Ambyar Wisuda STIKes Akbidyo
28-09-2023 08:16:52

KRJogja.com - YOGYA - Wisuda merupakan salah satu momen yang dianggap 'sakral' di dunia akademik. Rangkaian prosesi wisuda umumnya berlangsung khidmat, serius, cenderung kaku, kadang menegangkan. Namun, nuansa semacam itu tidak berlaku bagi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Akbidyo, yang melaksanakan wisuda dengan suasana lebih cair, enjoy, bahkan cenderung 'ambyar'.
Awalnya, acara berlangsung normal-normal saja, dari prosesi pemindahan kuncir, sumpah alumni, hingga parade pidato sambutan. Atmosfer mulai agak 'belok' diawali paduan suara mahasiswa yang membawakan lagu berjudul Cikini Gondangdia. Wisudawan, para tamu undangan dan lain-lain, malu-malu menggerakkan kepala mengikuti lagu. Suasana berubah 'ambyar' saat beberapa Kepala Program Studi (Kaprodi) menyanyikan lagu berjudul Rungkad yang liriknya sudah dimodivikasi.
Para pimpinan STIKes Akbidyo di podium berdiri jadi backing vokal sambil berjoget. Tanpa dikomando, seluruh wisudawan dan sebagain tamu undangan ikut bergoyang mengikuti irama. Lirik lagu yang dipopulerkan Happy Asmara itu diubah jadi sarana curhat dosen menghadapi mahasiswanya.
Pada wisuda periode ini STIKes Akbidyo melepas sebanyak 106 lulusan dari lima program studi (Prodi), di Indraprasta Ballroom Sahid Raya Hotel Yogyakarta, Rabu (27/9). Rinciannya, Prodi D3 Kebidanan 24 lulusan, D4 Manajemen Informasi Kesehatan 17 lulusan dan S1 Farmasi 38 lulusan, S1 Kebidanan 28 lulusan. IPK Tertinggi 4,0 diraih oleh Shofiana Rahayu, lulusan dari program studi D4 Manajemen Informasi Kesehatan.
Ketua STIKes Akbidyo Bdn. Endang Khoirunnisa SST Keb MKes, menegaskan setelah berstatus alumni, lulusan perguruan tinggi menjadi bagian dari masyarakat yang beragam. Paling penting diingat hal mendasar dalam pergaulan sosial bukanlah benar atau salah, tetapi peduli atau tidak peduli, menghormati atau tidak menghormati.
Penting untuk memahami dan menghargai perbedaan, serta cara pandang. Tentu ada gagasan yang benar dan salah, ada sikap yang baik dan lebih.
"Kalaupun cara pandang kita yang benar, maka pikirkan bagaimana kita mengajak dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu yang benar," tegasnya.
Endang berpesan, dalam pendidikan formal yang baru saja diselesaikan, lulusan telah dilatih untuk disiplin dan memiliki penalaran yang logis, kritis, sistematik serta konsisten. Itu semua diperlukan untuk membentuk struktur ilmu dan pengetahuan yang kokoh.
"Dengan bekal itu, diharapkan agar Saudara dapat mengembangkan sendiri daya kreativitas dan daya inovatif yang tinggi khususnya dalam ilmu kesehatan sehingga dapat membantu pembangunan dalam bidang kesehatan," pesannya.
Dipaparkan, para wisudawan berasal dari berbagai penjuru provinsi di seluruh Indonesia. Kenyataan ini menunjukkan, STIKes Akbidyo adalah PT kesehatan yang sedang mewujudkan dirinya menjadi PT bertaraf nasional dan global.
Perlu dipahami para wisudawan, kelulusan ini sebagai salah satu tahapan dan jembatan untuk mengabdikan diri bagi negeri tercinta, dengan segala pengetahuan dan keterampilannya yang dimiliki. Satu hal yang harus diperhatikan adalah menjaga nama baik almamater STIKes Akbidyo.(Ben)
Sumber: https://www.krjogja.com/kampus/1243027226/rungkad-bikin-ambyar-wisuda-stikes-akbidyo